Berkelana dengan Kecepatan Cahaya

Bagi yang udah belajar fisika, khususnya bab tentang cahaya, pasti tahu kalau kecepatan cahaya adalah kecepatan yang paling tercepat sampai saat ini, yaitu sekitar 300 juta meter per detik (m/s). Wah cepet bener, kereta Shinkansen aja baru 340 km/jam atau spesifiknya 10m/detik. Di fisika, kecepatan cahaya dinotasikan dengan huruf c. Di teori relativitasnya Einstein, cahaya merupakan penghubung antara ruang dan waktu dan juga muncul di persamaannya yang sangat terkenal E = mc^2. Oh ya…. Kecepatan yang baru 300 juta m/s itu, hanya berlaku jika cahaya melewati ruang yang vakum (hampa udara). Jadi, kalau cahaya melewati ruang yang memiliki kerapatan, kecepatan cahaya akan berkurang. Ini dapat dinotasikan dari indeks bias n= c/v (keterangan: n=indeks bias; c=kecepatan cahaya; v= kecepatan setelah dipengaruhi indeks bias). Contohnya, jika cahaya melewati indeks bias seperti kaca yang mepunyai nilai n=1,5. Maka kecepatan cahaya adalah.

n = c/v

v = c/n

v = 300.000.000 ms^-1 / 1,5 s

v= 200.000.000 ms^-1

Nah, berbeda kan cahaya yang melewati ruang hampa dengan cahaya yang melewati ruang yang memiliki kerapatan. Walaupun begitu, melewati kaca saja kecepatannya masih jutaan, bagaimana dengan cahaya yang melewati udara biasa saja? Masih jutaan tuh nilainya. Kalau kita naik ke kendaraan kecepatan cahaya, bisa tercerai berai tuh badan kita. Kok bisa? Iya, ini karena sifat cahaya berbeda dengan sifat tubuh kita yang padat. Kalau tidak percaya, ambil aja sebuah tisu lalu kembangkan di depan kipas angin yang diputar maksimum, setelah itu tahan ke-4 sisinya. Tunggu beberapa saat. Nah, tisu bakalan robek mulai dari tengah. Kalau masih gag percaya, coba rasakan tubuh kita saat pesawat akan lepas landas, lalu coba majukan tubuh ke depan. Rasanya bakalan agak susah, karena kecepatan pesawat saat lepas landas akan ikut menarik badan kita ke belakang (Ingat, tentang pelajaran Gaya kan?). Nah, seperti itulah kecepatan cahay yang akan mencerai-beraikan tubuh kita, dorongan ke belakang akan sangat kuat dibandingkan dorongan ke depan. Kita juga harus jadi cahaya, supaya bisa naik ke kendaraan berkecepatan cahaya. Yah, gag bisa naek kendaraan berkecepatan cahaya donk

Sabar aja ya, mungkin sekitar beberapa tahun lagi, para ilmuwan bakal nemuin solusinya (LOL).

Nah, misalkan aja kalau kita udah punya kendaraan cahaya dan kita juga udah jadi cahaya. Maka kalau kita berkelana pake ini, jadinya.

1. Perjalanan dengan jarak 1 kaki kaki ditempuh selama 1 ns (nanosekon)

Bagi yang belum nanosekon itu apa. 1 ns = 10^-9 s. Kalau dibayangin, mungkin orang-orang sekitar gag akan menyadari kalau kita udah berpindah 1 kaki. Kalau lagi lompat jauh, bisa ngecoh dikit tu wasitnya (LOL).

2. Perjalanan dengan jarak 1 km akan ditempuh dalam selama 3,3 µs (mikrosekon)

1 µs = 10^-6 s. Jadi kalo kita nempuh perjalanan dari Bukittinggi ke Padang cuma 0,297 ms (milisekon). Bagi yang suka mual di jalan, kayaknya kantong plastiknya disimpan aja yah (LOL)

3. Mengelilingi khatulistiwa hanya ditempuh dengan waktu 134 ms (milisekon)

Wah, berarti kalo dari Indonesia ke Amerika kurangan dikit dong. Gag, perlu beli tiket pesawat jadinya (LOL).

4. Dari Bumi ke Bulan ditempuh dalam waktu 1.3 s

Hanya dengan 1 kali kedipan mata, kita udah bisa ngeliat panorama yang indah dari bulan, yaitu Bumi dan planet-planet lainnya (LOL)

5. Dari Bumi ke Matahari ditempuh dalam waktu 8.3 menit

Nah, mungkin ada yang baru tahu kalau sinar pancaran dari matahari tidak langsung tiba di bumi dengan sekejap mata. Ada keterlambatan selama 8 menit.

6. Dari Bumi ke Alpha Centauri ditempuh dalam waktu 4.4 tahun

Lumayan lama juga nih, kecepatan cahaya kayaknya makin melambat

7. Keluar dari Galaksi Bima Sakti selama 100,000 tahun

8. Dari Bumi ke Galaksi Andromeda selama 2.5 juta tahun

Untuk yang nomor 7 dan 8 kayaknya mustahil bisa sampai nih

Sumber

http://en.wikipedia.org/wiki/Light_speed